BAB I
PENDAHULUAN
A.
Identifikasi dan Devinisi Operasional Variabel
Indentivikasi
variabel pada penelitian tentang pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan
tanaman.
1.
Variabel bebas: jenis air
Definisi operasional variabel:
1)
Air murni
2)
Air bilasan beras
3)
Air teh
4)
Larutan MSG
2.
Variabel kontrol: volume air,
media tanam, suhu, cahaya, waktu penyiraman dan kualitas kacang hijau.
Definisi operasional variabel:
1)
Volume air (50ml)
2)
Media tanam selembar kapas
3)
Wadah plastik yang berukuran sama
4)
Kacang hijau yang tidak dimakan
hewan, memiliki besar sama, dan masih muda
5)
Semua di letakkan di tempat sama,
terkena sinar matahari
6)
Penyiraman pada padi (pukul 05.00)
dan sore hari (pukul 16.30)
3.
Variabel Respon: pertumbuhan
kacang hijau
Definisi operasional variabel:
1)
Panjang batang kacang hijau
B.
Latar Belakang
Perkecambahan
adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Setiap tumbuhan
pasti mengalami fase perkecambahan. Beberapa biji dapat mengalami perkembangan
jika berada di kondisi lingkungan yang sesuai. Namun, beberapa biji yang lain
berada dalam masa dormansi. Artinya, bijitersebut tidak tumbuh dan berkembang.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya. Terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Lembaga tumbuhan memiliki tiga bagian, yaitu akar lembaga (radikula),
daun lembaga (kotiledon), batang lembaga (kalkulus). Awal perkecambahan dimulai
dengan berakhirnya masa dormansi pada biji.
Faktor
yang mempenyaruhi pertumbuhan berasal dari faktor dalam dan faktor luar. Faktor
dalam adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri, berupa
tingkat kemasakan bening, ukuran benih, dormansi, penghambat perkecambahan.
Faktor luar adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan, faktor yang itu
berupa air, temperatur, cahara.
Air
merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya
proses perkecambahan. Dua fakor yang mempengaruhi penyerapan air oleh
benih adalah sifat dari benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan
jumlah air yang tersedia pada medium di sekitarnya. Banyaknya air yang
diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benih. Tetapi umumnya tidak
melampaui dua atau tigakali dari berat keringnya. Tingkat pengambilan air juga
dipengaruhi oleh temperatur, temperatur yang tinggi menyebabkan meningkatknya
kebutuhan air.
Pada kesempata ini kami mencoba meneliti
bagaimana perubahan yang terjadi pada kacang hijau jika tanaman tersebut
disiram dengan jenis air yang berbeda terutama dengan air beras.
C.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapt
dirumuskan masalahsebagai berikut:
1)
Adakah pengaruh jenis air terhadap
pertumbuhan kacang hijau?
2)
Bagaimana reaksi pertumbuhan
tanaman tersebut terhadao jenis air yang berbeda setelah beberapa hai?
3)
Jenis air
apakah yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangantanaman,
khususnya kacang hijau ?
D.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari penelitian kelompok kami, sebagai berikut:
1)
Untuk mengetahui adakah pengaruh
jenis air pada pertumbuhan biji kacang hijau
2)
Mengetahui proses pertumbuha kacang
hijau yang disiram berbagai jenis air yang berbeda
3) Untuk mengetahui jenis air apa yang paling baik yang digunakan dalam proses pertumbuhan kacang hijau.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian kelompok kami sebagai berikut:
1)
Agar kita mengetahui jenis air apa yang
baik untuk kita gunakan dalam penyiraman tanaman.
2)
Untuk menambah ilmu pengetahuan.
3)
Membantu
produksi kecambah
4)
Mempercepat
produksi kecambah
F. Hipotesa
Kecambah
yang disiram MSG akan lebi cepat pertumbuhannya dibandingkan kecambah yang
disiram menggunakan jenis air lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara
irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dapat diukur dan
dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengukuran perubahan
panjang atau tinggi batang dapat dilakukan dengan alat ukur misalnya penggaris,
jangka sorong, atau dengan auksanometer. Perkembangan adalah suatu proses
menuju keadaan yang lebih dewasa.
Perkembangan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan
dalam ukuran (jumlah, volume, dan
massa). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor
dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat di dalam tubuh
organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen, dan hormon
yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan. Faktor
lingkungan misalnya nutrien dan air,cahaya, suhu, kelembapan, dan oksigen.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan
komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Setiap tumbuhan pasti mengalami fase perkecambahan.
Beberapa biji dapat mengalami perkembangan jika berada di kondisi lingkungan
yang sesuai. Namun, beberapa biji yang lain berada dalam masa dormansi.
Artinya, bijitersebut tidak tumbuh dan berkembang. Biji dapat berkecambah
karena di dalamnya. Terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Lembaga tumbuhan
memiliki tiga bagian, yaitu akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon),
batang lembaga (kalkulus). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi pada biji.
(www.ui.ac.id)
Faktor yang mempenyaruhi pertumbuhan berasal dari faktor dalam dan
faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu
sendiri, berupa tingkat kemasakan bening, ukuran benih, dormansi, penghambat
perkecambahan. Faktor luar adalah faktor yang berasal dari luar tumbuhan,
faktor yang itu berupa air, temperatur, cahara.
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua
bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di
planet lain.Manfaat air bagi tumbuh-tumbuhan yaitu untuk mempertahankan
ketegakantumbuhan, untuk transportasi bahan makanan dari akar ke seluruh
bagian pohon, unti proses fotosintesis.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
biji dimulai dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Proses perkecambahan
melibatkan proses fisika (imbibisi) dan kimia (ormon dan enzim). Perkecambahan
biji dapat dibedakan menjadi epigeal dan hypogeal.
Air cucian beras mengandung
vitamin B1 ini berguna dalam mobilisasi karbohidrat hingga bagus untuk tanaman
yang baru replanting. Sementara itu ada yang mengatakan bahwa vitamin ini
membantu perakaran. Vitamin B1 akan membantu perakaran selama bersama dengan
auksin. Pada tissueculture, vitamin B1 tanpa auksin tidak berpengaruh pada
perakaran, sedangkan B1 dan auksin memberikan pengaruh yang lebih besar
dibanding hanya auksin saja.
Monosodim glutamat atau biasa disebut vetsin bagi sebagiat orang
umumnya digunakan untuk penyedap masakan. Vetsin atau MSG memiliki hubungan
kimia (natrium-Na) Natrium yang dapat myuburkan tanaman. Dimana defisiensi
unsur Na atau Natrium itu sendiri sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman,
yaitu resistensi tanaman akan menurun apalagi saat musim kering. Tanpa Natrium
pertumbuhan tanaman tidak dapat meningkatkan kandungan air.
(m.kompasiana.com)
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Rencana Penelitian
1)
Perlakuan I :
kecambah disiram dengan air biasa (air tanah)
2)
Perlakuan II :
kecambah disiram dengan air teh
3)
Perlakuan III : kecambah disiram dengan larutan MSG
4)
Perlakuan IV :
kecambah disiram dengan air bilasan beras
B.
Populasi dan Sampel
1)
Populasi :
kacang hijau dengan variasi yang sama
2)
Sampel : 4
pot @3biji (12 biji) dengan variasi sama
C.
Jadwal Penelitian
1)
Tahap pertama
: membuat proposal tentang rencana penelitian
2)
Tahap kedua : menyiapkan bahan-bahan penelitian
3)
Tahap ketiga : melakukan penelitian
4)
Tahap keempat :
analisa data
5)
Tahap kelima :
menyusun laporan
D.
Alat dan Bahan
1)
Alat
a.
Penggaris
b.
Buku tulis
c.
Alat tulis
2)
Bahan
a.
12 biji
kacang hijau
b.
Air murni
c.
Teh
d.
Beras
e.
MSG
f.
Kapas
g.
Air
E.
Cara kerja
1)
Menyipakan
alat dan bahan
2)
Menyeleksi
biji kedelai, dengan ketentuan:
a.
Memiliki
besar yang sama
b.
Tidak dimakan
binatang
c.
Jika direndam
tidak mengambang (berada di bawah)
d.
Biji masih
muda (matang, tidak terlalu tua)Mengisi wadah dengan kapas ( 1 lembar)
3)
Merendam biji
yang sudah di seleksi, selama 2 hari
4)
Menananm biji
kedelai pada wadah yang telah disediakan (kapas massa 5 gr)
5)
Menyiram
dengan jenis air yang sudah ditentukan
6)
Mengukur dan
mencatat pertumbuhan biji kacang hijau
7)
Melakukan
perlakuan 5 dan 6 selama 7 hari
8)
Melakukan
analisis data
9)
Membuat
kesimpulan
F.
Teknik Analisis Data
1)
Mencari nilai
rata-rata tinggi biji kedelai
2)
Membandingkan
hasil antara satu perlakuan dengan perlakuan yang lain
G.
Hasil Pengamatan
Saat Perendaman Selama 2 Hari
|
Hari Ke-3
|
Hari Ke-5
|
Hari Ke-5
|
Hari Ke-5
|
Hari Ke-5
|
Hari Ke-7
|
Hari Ke-7
|
Hari Ke-7
|
Hari Ke-7
|
H.
Tabel Pengamatan
Pada tanggal Senin, 30 Juli
2012 sampai dengan Minggu, 5 Agustus 2012.
Pengukuran dalam
centimeter.
Tanggal
|
Jenis Air
|
|||||||||||||||
Murni
|
Larutan MSG
|
Bilasan Beras
|
Air Teh
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
rata2
|
1
|
2
|
3
|
rata2
|
1
|
2
|
3
|
rata2
|
1
|
2
|
3
|
rata2
|
|
30
|
0,4
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,4
|
0,3
|
0,3
|
0,4
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,2
|
0,3
|
0,4
|
0,3
|
31
|
0,7
|
0,8
|
0,6
|
0,7
|
0,5
|
0,6
|
0,4
|
0,5
|
0,6
|
0,6
|
0,8
|
0,7
|
0,3
|
0,5
|
0,7
|
0,5
|
1
|
6,7
|
2,9
|
6,3
|
5,3
|
0,5
|
0,7
|
0,5
|
0,6
|
1,9
|
1,4
|
1,9
|
1,7
|
0,5
|
0,5
|
1,0
|
0,7
|
2
|
15,6
|
3,0
|
13,9
|
10,8
|
0,5
|
0,7
|
0,5
|
0,6
|
2,8
|
1,9
|
2,0
|
2,2
|
0,5
|
0,5
|
1,0
|
0,7
|
3
|
17,1
|
3,1
|
16,4
|
12,2
|
0,5
|
0,7
|
0,5
|
0,6
|
3,5
|
2,1
|
2,0
|
2,5
|
0,5
|
0,5
|
1,0
|
0,7
|
4
|
22,0
|
11,6
|
21,8
|
18,5
|
0,5
|
0,7
|
0,5
|
0,6
|
3,5
|
2,1
|
2,0
|
2,5
|
0,5
|
0,5
|
1,0
|
0,7
|
5
|
24,2
|
18,6
|
22,8
|
21,9
|
0,5
|
0,7
|
0,5
|
0,6
|
3,6
|
2,1
|
2,0
|
2,6
|
0,5
|
0,5
|
1,0
|
0,7
|
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
Berikut ini kami diskripsikan data rata-rata
pertumbuhan kacang hijau
Hari Ke
|
Air Murni
|
Larutan MSG
|
Bilasan Beras
|
Air Teh
|
1
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
0,3
|
2
|
0,7
|
0,5
|
0,7
|
0,5
|
3
|
5,3
|
0,6
|
1,7
|
0,7
|
4
|
10,8
|
0,6
|
2,2
|
0,7
|
5
|
12,2
|
0,6
|
2,5
|
0,7
|
6
|
18,5
|
0,6
|
2,5
|
0,7
|
7
|
21,9
|
0,6
|
2,6
|
0,7
|
Dari data tersbut dapat didiskripsikan
sebagai berikut:
1.
Pada awal pertumbuhan memiliki
tinggi yang hampir karena baru keluar dari rendaman
2.
Tanaman yang disiram menggunakan
air murni dan masih dapat tumbuh.
3.
Tanaman yang disiram air teh dan
air larutan MSG tidak tumbuh, mengering dan mati.
B.
Pembahasan
Jenis air yang digunakan untuk menyirami kacang
hijau berpengaruh dalam rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman sebagai
pencerminan pertumbuhan tanaman. Meningkatnya tinggi tanaman terjadi melalui
perpanjangan ruas-ruas akibat
membesarnya sel-sel atau bertanbahnya umur tanaman.
Tinggi tanaman pada kedalai yang disiram
menggunakan air murni ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan disiram
menggunakan air bilasan beras, air teh dan larutan MSG. Ini terjadi karena
terjadi osmosis, yaitu bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya rendah
ke larutan yang konsentrasinya tinggi (Choirul Muslim). Jenis air yang berupa
bilasan beras, air teh, dan larutan MSG merupakan larutan hipertonik, yang
merupakan larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga terjadi persitiwa
plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa dimana sitoplasma mengerut dan
terdorong menjauhi dinding sel (Choirul Muslim).
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kacang hijau lebih baik
disiram dengan menggunakan air murni dari pada air bilasan beras, air teh atau
larutan MSG karena jika disiram menggunakan selain air dapat menyebabkan
plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa dimana sitoplasma mengerut dan
terdorong menjauhi dinding sel. Peristiwa itu terjadi karena larutan yang pekat
(memiliki konsentrasi yang tinggi).
B.
Saran
Sebaiknya menyiram kacang
hijau menggunakan air murni yang dimana konsentrasinya sedang, sehingga tanaman
tidak kehilangan air, layu dan mati.
Masyarakat sebaiknya
meneliti dahulu sebelum menerapkannya pada tanaman.
Daftar Pustaka
Herlina, Ida, dkk. 2009. Biologi kelas XII SMA dan MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan
Maryanti, Sri, dkk. 2006. Biologi: untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta:
Erlangga
Situs
m.kompasiana.com